ini adalah report dari invasi mrs earth ,semoga amal teman teman yang terlibat dilipatkan dan diberi berkah yang melimpah dari alloh SWT, tetap kepalkan tangan penuh semangat teman teman!, GO JOGJA!,
Aliennn... here we go ..!!!
the beginning
Kamis malam sekitar pukul 01.30, saya ditelpon oleh tetangga saya di jogja, supaya menelpon kerumah jogja agar ada anggota keluarga yang bangun (posisi saya di kudus), karena saat itu di jogja lampu mati, ramai suara hujan kerikil di atap rumah, dan hujan pasir..bukan abu lagi. Sang tetangga mengingatkan untuk siap-siap kalo' harus evakuasi. Oya, rumah saya berada di km 25-27, sedangkan batas aman berada di km 20 (dari Gunung Merapi). Pikiran udah kacau, bagaimana anak-anakku ?.. Aaah.. aku ingat setiap akhir pesan selalu dari Balai Vulkanologi dan Mitigasi Bencana yang selalu ku update : tetap siaga dan tidak panik!!.. Kutelpon pembantu dan adik, supaya menyiapkan baju, jaket, sendal dan air minum dalam satu tas untuk siap dibawa. Kunyalakan tv, Ya Alloh, pengungsi sudah turun lebih jauh, dan di konsentrasikan di Stadion Maguwoharjo, yang jaraknya kurang dari sekilo dari rumahku. Dan aku hanya bisa tawakal..Pasrah!!
The first idea
Keesokan harinya, kuputuskan pulang, dan menyempatkan diri beli masker di salah satu apotek di Kudus. Saat itu terpikir hanya beli buat jaga-jaga dirumah, tetapi setelah kutanya hanya ada sedikit masker tersisa di apotek tersebut, akhirnya kuputuskan beli lagi diapotek sebelahnya. Ternyata disana masih ada beberapa dus dan juga 300 masker kain. Kenapa tidak kubawa sekalian, sebab kata petugas jaga apotek, masker tersebut baru saja datang, karena stock selalu habis akibat bencana merapi. Karena suami siaga sudah sampai rumah untuk mengevakuasi anak-anak ke Solo, kuputuskan pulang sore. Dan ketika sampai di kantor, kenapa tidak kubeli semua masker di Kota Kudus, dan mulai lah sms kukirim ke semua teman dan kenalan, mungkin banyak teman-teman yang ingin turut berpartisipasi. Dan Subhanalloh,..tanggapan teman-teman sangat luar biasa. Konfirmasi nominal transfer mulai berdatangan. Dari pagi sampai menjelang Dhuhur terkumpul dana sebesar Rp. 5.1070.000. Alhamdulillah..... Dan mulailah putaran pertama bersama seorang driver kantor, berdua kami keliling kota Kudus mencari masker di apotek-apotek di Kota Kudus. Terkadang hanya dapat 15 buah masker, tetapi ada satu apotek diperoleh 21 dus @ 50 biji. Perburuan berakhir pukul 16.00 WIB, dan kuperoleh 2685 buah masker. Informasi terakhir, semua masker di Solo dan Jogja sudah habis.
Dana pertama sebelum kejadian ini dari donatur teman-teman di DJP kuperoleh sebesar Rp. 1.700.000,- dan bekerja sama dengan teman dari Jogja Parenthing community, kusalurkan dana tersebut, belanja dan distribusi ku pasrahkan pada teman tersebut. Semoga teman-teman berkenan.
The next
Karena sisa dana masih ada, kucari informasi dari seorang teman di Jogja tentang kebutuhan mendesak yang diperlukan para pengungsi. Yang mendesak adalah : Baju dalam, selimut, peralatan mandi, tikar, selimut, baju pantas pakai dan bumbu untuk memasak. Hari Sabtu kupakai untuk belanja. Dengan "menculik" kakak dijeda waktu mengajar, sang bu dosen harus rela menemani belanja ke pasar (agar dapat banyak dengan harga murah) dan ke swalayan terdekat. Selimut kuganti dengan sarung dan Jarit (kain buat ibu-ibu), semua pakaian dalam baik laki-laki dan perempuan, celana bayi ukuran bervariasi, selimut bayi dan handuk kecil. Belanja lanjut ke swalayan di Sukoharjo, diperoleh sikat gigi, shampoo, pasta gigi, sabun mandi, sabun cuci, sabun colek. Sore hari, dilanjutkan ke Solo, diperoleh pampers bayi dalam berbagai ukuran dan Makanan bayi siap saji. Alhamdulillah, semua barang selesai diperoleh.
Packing and start to Jogja
Pagi-pagi masih sempat nge'lakban"in, dan karena kekurangan tenaga kerja, jadi dengan sengaja kuexploitasi orangtua, suami, adik dan anak-anak..(semoga HAM tidak me"somasi" ku)..semua barang masuk mobil, diperlukan 2 mobil, n' here we go, pukul 08.30 WIB kami berangkat membawa amanah teman-teman. Bismillahirrohmanirrohim.. Rencana mampir rumah, lihat situasi dan mengumpulkan baju pantas pakai yang bisa dibawa. Setelah semua beres, kami menuju ke Stadion Maguwoharjo. Begitu banyak kendaraan yang kulihat seperti membawa bantuan pula. Tanya polisi, dimana seharusnya kami masuk. Masuk Stadion yang biasanya sepi (kecuali ada pertandingan sepakbola), rame pengungsi, relawan, polisi dan TNI. Banyak posko-posko bantuan, tetapi ada nama-namanya kebanyakan dari Bank. dari awal niatku kuberikan ke posko yang tepat agar distribusi juga tepat dan tidak membawa misi dari salah satu nama tertentu. Turun dari mobil dan tanya ke seorang TNI, ditunjukkan tempat yang InsyaAlloh tepat sesuai yang kuinginkan. Mobil parkir di posko bantuan, saya harus menulis darimana asal bantuan, akhirnya kutulis keluarga Pajak, karena teman-teman disini selain dari pegawai DJP juga dari luar DJP. Semoga temanku dari luar Pajak ikhlas atas nama yang harus kuputuskan saat itu. Teman-temanku, saudaraku, kalian juga keluarga, bagian dari kami. Mohon maaf, semoga nama tidak mengurangi keikhlasan kita dalam berbagi. Amien.
Semua bantuan langsung di turunkan oleh beberapa anggota TNI dan relawan (berbanggalah semua anak di Indonesia kepada ayah-ayah mereka). Bantuan disebar berdasarkan tulisan di Dus yang memang sudah kutulis, mereka akan teriak sesuai jenis barang di dus tersebut, dan di estafetkan ke beberapa tempat. Semoga bermanfaat, barokah bagi yang memberi dan yang menerima. Amien..
Mohon maaf buat semua teman-teman, foto di pengungsian terbatas, rasanya tidak pantas mengambil gambar dalam keadaan seperti itu, kesannya seperti "wisata Bencana"...aaah...tapi saya harus melaporkan kepada semua teman-teman... Terima kasih (earth).
foto- foto persiapan, dan pembelian barang barang sumbangan berupa, masker, pakaian dalam, perlengkapan bayi, peralatan mandi, dan barang barang lainnya
waktunya bergerak!
Posting Komentar